Kabar duka. Hanya sehari berselang wafatnya Syekh Ali Jaber, seorang tokoh agama terkenal di Indonesia lainnya, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf dikabarkan meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan Yusuf Mansur lewat akun Instagram terverifikasinya pada Jumat sore, 15 Januari 2021. "Yaa Allah Yaa Rabb.. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, wafat. Innaa lillaah… Yaa Allah. Yaa Allah. Yaa Allah…" tulis Ustaz Yusuf Mansur.
Menurut informasi, Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit holistik Purwakarta, Jumat (15/1/2020). Kabar tentang meninggalnya Habib Ali juga dikicaukan oleh penceramah muda, Husein Ja’far Hadar lewat akun Twitter nya, @Husen_Jafar. “Lg bikin video mengambil pelajaran dari alm. Syekh Ali Jaber, dapat kabar Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf wafat. Ulama demi ulama terus meninggalkan kita. Sungguh ini musibah yg sejati. Ya Rabb! Jangan biarkan kami kesepian dari para kekasih Mu di negeri ini.”
Sehari sebelumnya, Syekh Ali Jaber mengembuskan nafas terakhir, Kamis (14/1/2021) pagi. Wafatnya Syekh Ali Jaber juga membawa kedukaan bagi banyak orang. Ustaz Yusuf Mansyur menuturkan dirinya sempat melihat kondisi Syekh Ali Jaber saat mendatangi RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021).
Ustaz Yusuf Mansyur menceritakan kondisi Syekh Ali Jaber sempat kritis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1) pagi tadi. Syekh Ali Jaber dipasang alat pacu jantung karena denyut nadinya lemah dan hanya 190 per menit. "Pada malam itu, Syekh Ali sudah dipasangkan alat untuk jantung karena denyut nadinya tuh sampai 190 per menit," kata Ustaz Yusuf Mansyur, Kamis (14/1/2021).
Selain itu, Ustaz Yusuf Mansyur menyatakan jika Syekh Ali Jaber sempat positif Covid 19. Hanya saja saat itu beliau telah dinyatakan sembuh dari Covid 19. "Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid 19," ujarnya.
Untuk itu dirinya pun meminta agar semua pihak mendoakan beliau. Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1) pukul 08.30 WIB pagi tadi. Syekh Ali Jaber adalah ulama asal Madinah, Arab Saudi dan telah berdakwah di Indonesia sejak 2008.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat. Karena ketulusannya dalam berdakwah, Syekh Ali Jaber dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012. Syekh Ali Jaber juga dikenal sebagai sosok yang murah hati.
Setidaknya ada dua kisah kebaikan Syekh Ali Jaber yang akan terus abadi dan dikenang. Kisah kebaikan hati Syekh Ali Jaber baru saja terjadi, beberapa waktu yang lalu. Kisah pertama saat Syekh Ali Jaber memaafkan orang yang menusuknya saat tengah mengisi acara pengajian.
Kisah kedua, Syekh Ali Jaber meminta bocah pemulung yang viral karena mengaji untuk menjadi anak angkatnya. Syekh Ali Jaber pernah menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020). Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber. Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan. Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.
Ia mengaku kasihan melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi. Saat meminta hal tersebut, Syekh Ali Jaber terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung. "Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui setelah pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.
Dalam persidangan kasus penusukan yang dialaminya, Syekh Ali Jaber kembali memberikan contoh yang baik. Ia memberikan maaf kepada pelaku saat menghadiri sidang secara virtual, Kamis (26/11/2020). Pelaku yang masih tergolong muda itu mengucapkan permintaan secara terbata bata.
Secara lapang dada dan tanpa dendam sedikit pun, Syekh Ali Jaber memaafkan sang pelaku. "Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," ujar Syekh Ali Jaber kepada pelaku. Sebaliknya, ia justru menunjukkan rasa perhatian besarnya kepada sang pelaku dan menanyakan kondisinya setelah diamankan polisi.
"Kamu baik baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," tutur Syekh Ali Jaber. Rasa perhatian Syekh Ali Jaber tidak berhenti di situ. Ia juga mengingatkan pelaku agar rajin shalat dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
"Saudara AA, perbaiki shalatnya dan perbaiki hubungan dengan Allah. Insya Allah hidupmu akan lebih baik dan bahagia," kata dia. Kisah kebaikan Syekh Ali Jaber lainnya adalah mengangkat bocah pemulung yang sebagai anak asuhnya. Diketahui, pada November 2020, kisah pemulung yang mengaji di trotoar Jalan Braga, Bandung, viral di media sosial.
Bocah yang diketahui bernama Muhammad Al Gifari Akbar itu tertangkap kamera oleh seorang tukang parkir. Sontak foto Akbar yang tengah mengaji memantik perhatian banyak kalangan, termasuk Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber sempat menelepon remaja asal Kabupaten Garut, Jawa Barat itu untuk memberikan perhatian khusus.
Syekh Ali Jaber juga mengungkapkan perasaan senangnya saat bertemu dengan Akbar. Ia akan mengajak Akbar untuk beribadah umrah sekaligus mengenalkan Akbar ke imam besar di Arab Saudi. Di sela pembicaraan, Syekh meminta Akbar apakah mau diangkat jadi anaknya.
Spontan Akbar pun mengiyakan permintaan Syekh Ali Jaber. Hal itu ia ceritakan dalam Instagram Story, yang diunggahnya pada Rabu (11/11/2020). Syekh Ali Jaber memeluk Muhammad Gifari Akbar. Bocah itu terharu dan seperti hari sebelumnya, dia kembali tak bisa berkata kata.
"Saya terkejut, sudah ada niat mau bertemu. Tapi tiba tiba Muhammad Gifari Akbar datang," ujar Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber kembali menceritakan perhatian yang diberikan kepada Akbar. Selain mengajaknya umrah, Syekh Ali Jaber juga menjadikan bocah asal Garut itu sebagai anak angkat serta mengajak Akbar untuk belajar dan menghafal Al Quran hingga 30 juz.
Sementara untuk kebutuhan keluarganya, Syekh Ali Jaber akan memenuhi semuanya. "Tidak hanya umrah bersama saya, tapi juga soal pendidikanya. Mengapa umrah, ini menjadi awal yang baru bagi Muhammad Gifari Akbar," ujar Syekh Ali Jaber dikutip dari video program berita tvONE. Syekh Ali Jaber berharap kelak Akbar bisa menjadi Imam Besar. Maka, ia akan membimbing langsung pendidikan remaja 16 tahun itu.