Kemlu RI Belum Bisa Pastikan Jumlah Kasus Impor Covid-19 di Indonesia

– Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) belum bisa memastikan total kasus impor virus corona atau Covid 19 yang terjadi di Indonesia. Kementerian Luar Negeri RI memastikan para pekerja migran Indonesia yang pulang ke Indonesia sudah melewati protokol kesehatan. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Judha Nugraha mengatakan Kementrian Kesehatan baru saja meresmikan surat edaran (SE) baru mengenai protokol kesehatan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri.

Berdasarkan protokol tersebut semua WNI yang baru tiba di tanah air akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dalam bentuk rapid test. “Nah hasilnya ini tentu detilnya ada di Kementerian Kesehatan,” ujar Judha dalam konferensi pers daring,Rabu (13/5/2020). Judha menyebut klaster kepulangan PMI terbanyak berasal dari anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal pesiar.

Pada hari ini jumlah yang sudah berhasil difasilitasi kepulangannya mencapai 15.386. “15.386 ini sudah dapat kita fasilitasi kepulangannya,” ujarnya. Judha menyebut pihakanya telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah kasus impor Covid 19 di Indonesia.

Diantaranya meminta perwakilan RI untuk memfasilitasi kepulangan WNI dan untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dan juga pihak prinsipal atau operator kapal untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan. Para WNI yang akan kembali ke Indonesia juga melakukan proses karantina sesuai dengan ketentuan kesehatan yang berlaku di negara setempat. Sehingga, diharapkan dapat meminimalisir kasus impor pada saa tiba di Indonesia.

“Termasuk antara lain adalah beberapa sudah melakukan rapid test,” kata Judha. Angka kasus positif virus corona atau Covid 19 di Indonesia hingga Rabu (13/5/2020) pukul 12.00 WIB tercatat ada 15.438 kasus. Angka tersebut meningkat dari hari sebelumnya setelah adanya tambahan kasus baru sebanyak 689 orang dalam waktu 24 jam terakhir.

"Kita mendapatkan kasus positif totalnya hari ini 15.438," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Rabu (13/5/2020). Sementara kasus meninggal naik menjadi 1.028 orang, setelah ada penambahan sebanyak 21 orang. Sedangkan jumlah pasien sudah sembuh menjadi 3.287 orang, setelah ada penambahan sebanyak 224 orang.

Sehari sebelumnya, Selasa (12/5/2020), total kasus positif Covid 19 mencapai 14.749 orang. Sementara kasus meninggal naik menjadi 1.007 orang dan jumlah pasien sembuh sebanyak 3.063 orang. Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona. "Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua." "Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB,Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain. Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis. "Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya. Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah. Yurimenyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun. "Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya. "Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri. Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid 19. Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikanAPD (Alat Pelindung Diri)agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi,"kata Yuri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.