Tempat Terpanas di Dunia Ini Mencatat Rekor Suhu Tertinggi dalam 170 Tahun Terakhir

Satu tempat terpanas di dunia, Gurun Mojave mencatatkan rekor suhu tertinggi dalam 170 tahun terakhir. Gurun Mojave atau yang juga dikenal Death Valley telah menjadi situs dengan suhu ekstrem yang mempunyai slogan Terpanas, Terkering, dan Terendah. Suhu tertinggi ini adalah kali kedua terjadi yakni pada tahun 1913 yang juga mencapai ambang batas tersebut.

Sebelumnya, Pusat Prediksi Cuaca Layanan Cuaca Nasional mengonfirmasi dalam sebuah tweet, pada Juli 2013, suhu di Death Valley mendekati 129 derajat. Suhu panas ekstrem ini disebabkan oleh letak geografis Gurun Mojave dengan posisi yang rendah sektiar 190 kaki di bawah permukaan laut. Kemudian, tempat ini juga dikenal kering karena memiliki curah hujan kurang dari dua inci pertahun.

Dari posisi geografis gurun tersebut menyebabkan udara menjadi hangat karena letaknya yang lebih rendah dengan suhu harian mencapai 115 derajat. Death Valley juga memegang Rekor Dunia Guinness untuk Suhu Tercatat Tertinggi karena mencapai 134 derajat Fahrenheit di lokasi Furnace Creek Ranch pada 10 Juli 1913. Meski rekornya sudah ditetapkan 107 tahun lalu, Death Valley baru menyandang rekor tersebut itu selama delapan tahun.

Setelah itu, rekor suhu tertinggi dipegang oleh El Azizia, Libya yang pernah mencatatkan rekor tertinggi 136,4 derajat pada 13 September 1922 . Rekor suhu ekstrim di El Azizia ini membingungkan para ilmuwan karena El Azizia terletak di pantai Mediterania, di mana air di dekatnya memiliki efek pendinginan. Setelah 90 tahun menjadi pemegang rekor, Organisasi Meteorologi Dunia mendiskualifikasinya pada tahun 2012 karena berbagai alasan.

Sehingga rekor tertinggi suhu ekstrem kembali dipegang oleh Death Valley untuk rekornya pada tahun 1913. Ada beberapa tempat tempat lain yang juga mengklaim sebagai tempat terpanas di bumi, tetapi semuanya tergantung bagaimana panasnya diukur. Catatan Death Valley mengacu pengukuran dari suhu udaranya.

Untuk suhu tanahnya, Death Valley pernah tercatat mencapai 201 derajat Fahrenheit (93 derajat Celcius) pada tanggal 15 Juli 1972. NASA juga telah mengembangkan teknologi dengan menggunakan Spektroradiometer Pencitraan Resolusi Sedang pada satelit untuk mengukur suhu kulit tanah. Menurut studi tujuh tahun mereka, suhu permukaan tanah tertinggi di bumi berada di Gurun Lut Iran, kemudian tanah tandus Queensland, Australia, dan Gunung Flaming China.

Leave a Reply

Your email address will not be published.