Bandara Internasional Changi Singapura memutuskan untuk menutup terminal empat pada 16 Mei 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan karena imbas berkurangnya jumlah penumpang pesawat di bandara tersebut. Melansir Simple Flying, sebelumnya pihak bandara juga telah menutup terminal dua dan akan menghemat biaya tenaga kerja, serta beragam fasilitas.
Pihak bandara juga meniadakan transit penumpang. Hal tersebut dilakukan berdasarkan keputusan Pemerintah Singapura. Seperti diketahui, Bandara Changi merupakan pemberhentian utama bagi para pelancong di Asia Tenggara, serta mereka yang melakukan perjalanan lebih lama di seluruh dunia seperti rute Sydney dan Melbourne ke London.
Penutupan ini juga jadi momentum pengelola Bandara Changi untuk melakukan peremajaan terminal. Adapun kegiatan operasional bandara akan kembali dilakukan saat kondisi pandemi sudah normal. Maskapai penerbangan Singapore Airlines kini hanya memiliki sekitar 16 pesawat yang beroperasi dari total armada 136 pesawat.
Jumlah pesawat tersebut tidak banyak, sehingga pihak bandara tidak perlu mengoperasikn semua terminal. Dengan demikian, otoritas bandara memutuskan untuk menutup terminal empat, memindahkan penerbangan dan operasional ke dua terminal yang tersisa: terminal satu dan tiga. Selain penutupan, Bandara Changi juga akan mengurangi layanan bus antar jemput, mengonsolidasikan taksi hanya ke dua lokasi, dan mengurangi frekuensi Skytrain.
Adapun Mal Jewel, yang terkenal berlokasi di dalam bandara dan memiliki air terjun itu akan tetap dibuka. Namun, beberapa toko mungkin ditutup untuk menerapkan jarak sosial. Terminal akan dibuka kembali ketika penerbangan dan jumlah penumpang pesawat kembali normal
Namun, tidak ada tanggal yang bisa ditentukan untuk kembali membuka terminal.