Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, terdapat enam paket bantuan tambahan untuk penanganan dampak ekonomi virus corona (Covid 19) pada Kamis (9/4/2020). Hal tersebut dilakukan agar menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat di lapisan bawah. “Oleh sebab itu, pemerintah ingin memberikan perhatian besar dan memberikan prioritas utama untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat di lapisan bawah,” ungkap Jokowi.
Lantas enam paket bantuan tambahan apa saja yang diluncurkan pemerintah? Berikut rincian enam paket bantuan tersebut dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI. 1. Bantuan Khusus Bahan Pokok Sembako dari Pemerintah Pusat untuk masyarakat di DKI Jakarta.
Target penerima: 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta KK Besaran bantuan: Rp600.000 per bulan selama 3 bulan Total anggaran: Rp2,2 triliun 2. Bantuan Sembako untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Target penerima: 1,6 juta jiwa atau 576 ribu KK Besaran bantuan: Rp600.000 per bulan selama 3 bulan Total anggaran: Rp1 triliun
3. Bagi masyarakat di luar Jabodetabek akan diberikan Bantuan Sosial Tunai. Target penerima: 9 juta KK yang tidak menerima Bansos PKH maupun Bansos Sembako Besaran bantuan: Rp600.000 per bulan selama 3 bulan Total anggaran: Rp16,2 triliun 4. Sebagian Dana Desa dialokasikan untuk bantuan sosial di desa.
Target penerima: kurang lebih 10 juta keluarga Besaran bantuan: Rp600.000 per bulan selama 3 bulan Total anggaran: Rp21 triliun 5. Perkuat Program Padat Karya Tunai di sejumlah kementerian. Kementerian Desa: Program Padat Karya Tunai Desa, target penerima 59 ribu tenaga kerja Kementerian PUPR: Program Padat Karya Tunai, target penerima 530 ribu tenaga kerja Total anggaran: Rp16,9 triliun
Presiden Jokowi menyebut program serupa juga akan dijalankan melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kemudian Kementerian Perhubungan. Kendati demikian, Jokowi belum merinci target penerimanya. 6. Polri akan menjalankan Program Keselamatan yang mengombinasikan bantuan sosial dan pelatihan seperti halnya Kartu Prakerja. Target penerima: 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus, truk dan kernet Besaran insentif: Rp600.000 per bulan selama 3 bulan Total anggaran: Rp360 miliar
Jokowi menjelaskan, pemerintah terus menyisir anggaran yang tersedia untuk menambah bantuan sosial dan memperluas ruang kerja bagi masyarakat ekonomi bawah. “Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak mudah, kita harus hadapi bersama sama. Saya mengajak para pengusaha untuk berusaha keras mempertahankan para pekerjanya,” tegas Jokowi. Presiden Jokowi memutuskan akan memberi bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat miskin di wilayah DKI Jakarta yang kini sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tak hanya DKI Jakarta, ada juga lima daerah lain di jabodetabek yang akan kebagian paket sembako. Kelima daerah itu yang berbatasan dengan Jakarta seperti Kabupaten Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi. Bantuan paket sembako dan BLT yang akan diberikan oleh pemerintah rupanya tidak untuk semua warga.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat miskin yang ekonominya terdampak pandemi Covid 19. Bantuan diberikan dalam bentuk paket sembako serta bantuan langsung tunai. Juliari menyebut, pemerintah menggunakan data terpadu milik Kemensos dalam memilih tiap keluarga yang berhak mendapatkan paket sembako ini.
Data itu akan dilengkapi juga dengan data milik pemerintah daerah. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ada 1,7 juta keluarga di wilayah Jabodetabek yang akan menerima paket sembako ini. Ada syarat bagi warga yang ingin mendapatkan BLT sebesar Rp 600 ribu dari pemerintah.
BLT ini diberikan untuk warga diluar wilayah Jabodetabek. Peryaratanya yaitu keluarga tersebut belum menerima bansos lain seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan non Tunai atau pun Kartu Pra Kerja. Ia memperkirakan ada sekitar 9 juta keluarga yang akan menerima BLT ini.
Selain mengandalkan data Kemensos, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan tiap pemerintah daerah untuk pemutakhiran data. Jumlah yang diterima tiap keluarga juga adalah Rp 600.000 per bulan dan akan diberikan selama tiga bulan, dimulai dari bulan April ini. "BLT selama tiga bulan dengan indeks juga 600 ribu per keluarga," kata Juliari.
Juliari menyebut, BLT ini akan diberikan kepada seluruh keluarga di luar wilayah Jabodetabek yang terdata dalam data terpadu Kemensos. "Nanti kami juga minta data tambahan dari Pemda," kata Juliari.