Personel grup musik RAN, Rayi Putra mengaku bersyukur sang ibunda pernah memilki sekolah musik. Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube beepdo, Jumat (9/10/2020). Ditemui seusai prosesi pemakaman, Rayi mengaku tak berada di samping ibunda hingga akhir hayatnya.
Saatitu Rayi tengah berada di kediamannya yang berada di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan orang tua Rayi diketahui menetap di Jakarta. Namun, setelah mendapatkan kabar dari sang ayah soal kepergian ibunda, Rayi langsung menuju Jakarta.
"Nggak kebetulan saya tinggalnya di Bogor, jadi hanya mendapatkan kabar dari bapak." "Tapi ya habis itu saya langsung jalan ke Jakarta," tutur Rayi. Menurut penyanyi kelahiran 26 Juni 1987 ini, sang ibunda merupakan pribadi yang teguh pendirian dan terkadang keras.
Meskipun begitu,bagi Rayi, perilaku keras ibunda mengarah ke hal yang positif. "Beliau itu teguh pendirian, agak keras kadang, tapi lebih banyak positifnya kerasnya." "Itu yang paling saya pelajari dari beliau, orangnya juga nggak pelit ilmu," ujarnya.
Tak sampai di situ, Rayi juga bersyukur sang ibunda pernah memiliki sekolah musik. Di mana ia bersama kakak dan adik belajar musik di tempat tersebut. Hingga akhirnya, kini Rayi terjun ke industri musik berkat sang ibunda.
"Ada jiwa pendidiknya, dia dulu punya sekolah musik namanya Indonesian Youth Orchestra, saya, kakak, dan adik saya belajar musik dari situ." "Kalau nggak karena ibu saya punya sekolah musik, mungkin saya nggak akan berkarir di musik," tandas Rayi. Selain itu, Rayi juga mampu mengasah bakatnya karena sang ibunda memiliki sekolah musik.
Kini, ia mampu menghidupi keluarganya sendiri dari hasil bekerja menjadi seorang musisi dan produser. "Ya berkat beliau bakat musik saya jadi bisa terasah." "Dan bisa menghidupi keluarga saya sendiri dan InsyaAllah keluarga besar," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Rayi menjelaskan sang ibunda meninggal dunia di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) pukul 22.45 WIB. Ibunda Rayi, Rahayu Joesmintarti, meninggal dunia setelah mengidap penyakit sirosis hati. Rayi menuturkan, penyakit yang diderita oleh Rahayu memang sudah cukup lama.
Bahkan, beberapa waktu lalu, ibundanya sempat terkena stroke sebanyak dua kali. "Memang sudah lama, itu memang penyakit yang sudah lama beliau juga sempat kena stroke dua kali," tambahnya. Namun menurut Rayi, sosok ibunya merupakan pribadi yang tangguh dalam melawan penyakit.
Hingga akhirnya pada Kamis malam merupakan akhir dari perjuangannya. "Tapi ya beliau itu orangnya gigih sekali, fighting spirit nya itu luar biasa "Namanya ya manusia kita hidup pasti umur ada ujungnya juga ya ini merupakan akhir perjalanannya beliau," ucap Rayi.
Lanjut, Rayi menerangkan sang ibunda masuk rumah sakit sejak Senin, lalu. Rahayu dibawa ke rumah sakit disebutkan karena tak sadarkan diri. Akan tetapi, ia tak kunjung sadar hingga hembusan napas terakhirnya.
"Dia baru masuk di rumah sakit itu hari Senin karena sempat tidak sadarkan diri." "Ya akhirnya dari Senin itu dia nggak sadar sampai tadi malam beliau meninggal dunia," jelas Rayi. Ditinggal pergi untuk selamanya, Rayi mengaku tidak mendapatkan pesan terakhir.
Bahkan ia menuturkan bahwa cukup dekat dengan pribadi Rahayu semasa hidupnya. Pasalnya, dalam keluarganya Rayi merupakan anak laki laki satu satunya. "Pesan dari almarhum mungkin nggak ada yang spesifik, cuma saya dengan beliau pribadi cukup dekat."
"Mungkin karena saya anak laki satu satunya ya dan biasanya laki dekat sama ibu," ungkapnya. Mengenang masa lalu, Rayi menyebut sang ibunda sering menginap di rumahnya. Sebaliknya, penyanyi berusia 33 tahun itu juga tak jarang tidur di rumah sang ibunda.
Pada kesempatan itu, Rayi mengaku merasa kehilangan atas kepergian sang ibunda. Namun ia juga merasa lega setelah sang ibunda kembali ke hadapan sang Pencipta. "Saya dekat sekali dengan beliau, sering menginap di rumah saya atau sebaliknya juga itu."
"Merasa kehilangan pastinya iya, tapi sejujurnya saya lebih ke lega sih," tandasnya.