Akun Instagram Lutfi Agizal yang beken karena polemik kata "anjay" di banned karena laporan netizen. Salshadilla Juwita, putri pedangdut Iis Dahlia, ternyata satu di antara yangreport akun Instagram mantan pacarnya itu. Hal itu diungkapkan Salshadilla dalam acara Diary The Onsu ketika Ruben bertanya soal Instagram Lutfi yang hilang.
"Di report kali, salah satunya sama aku," kata Salsha sembari tertawa dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Trans TV Official, Kamis (10/9/2020). Salshadilla menuturkan keluarganya jadi terseret akibat ulah mantannya yang mempermasalahkan kata anjay. Putri pendangdut Iis Dahlia itu merasa terganggu karena banyak yang menyerangnya di media sosial.
"Instagram kita sendiri juga jadi berisik. Orang tahunya dia kan pacar aku. Jadi kayak menyerang saja gitu," ujar Salshadilla. "Padahal kita enggak tahu apa apa di sini," tambahnya. Salshadilla sendiri mengaku tidak sependapat dengan kata anjay yang dipermasalahkan oleh Lutfi.
"Aku enggak pendapat sama dia," ujar Salshadilla. Iis Dahlia mengatakan anak anaknya tidak suka jika kehidupan mereka terganggu oleh hal seperti itu. "Karena gini yang mama bilang, anak anak mama itu enggak suka suasana berisik. Karena apa? Keluarga kita enggak buat macam macam saja diomongin orang," tutur Iis Dahlia.
Sebagai orang yang pernah dekat dengan Lutfi, Iis juga merasakan dampak karena mantan pacar putrinya itu mempermasalahkan kata anjay. "Apalagi ini kayak memancing gitu loh, makanya mereka enggak suka. Mereka enggak suka emaknya lagi posting apa (bahas lain)," kata Iis. Sebelumnya, Salshadilla mengungkapkan hubungannya dengan Lutfi Agizal telah berakhir belum lama ini.
Salshadilla menegaskan penyebab putusnya dengan Lutfi bukan karena imbas polemik kata anjay. "Enggak, enggak. Jadi mungkin konfliknya sudah dari lama tarik ulur tarik ulur," ujarnya. Nama Lutfi Agizal ramai diperbincangkan ketika menyampaikan keresahannya mengenai kata "anjay".
Lutfi merasa kata anjay dapat merusak moral bangsa, terlebih jika anak anak Indonesia bicara kata tersebut. Bahkan, Lutfi mengadu ke Komnas Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar kata tersebut dikaji ulang pemakaiannya.