SehatQ.com membahas mengenai berbagai hal seputar dunia kesehatan dan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan terbaru dalam dunia medis. Bukan hanya hal-hal seperti perawatan dan penanganan penyakit, tapi berbagai tindakan medik yang sering dilakukan dalam bidang kedokteran.
Salah satu prosedur medis yang belakangan ini populer adalah prosedur medis untuk mengubah penampilan atau bedah plastik. Prosedur ini utamanya populer di kalangan wanita karena dilakukan untuk mempercantik diri. Namun, belakangan prosedur bedah plastik tidak hanya dinikmati kaum hawa saja.
Tahukah Anda bahwa bedah plastik bukan hanya prosedur untuk mempercantik diri, tapi juga bisa dilakukan sebagai rekonstruksi guna memperbaiki bagian tubuh yang rusak karena berbagai alasan.
Prosedur Bedah Plastik
Menurut informasin yang SehatQ.com dapatkan, bedah plastik merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran dengan fokus pada perbaikan kulit atau jaringan tubuh yang mengalami kerusakan atau cacat karena sebab tertentu. Bisa karena bawaan sejak lahir, kecelakaan, luka bakar, atau penyebab lainnya.
Namun, sekarang ini bedah plastik lebih dikenal sebagai prosedur untuk mempercantik diri. Mengubah bentuk tubuh atau wajah yang sebenarnya tidak cacat agar terlihat lebih cantik dan makin sempurna menurut estetika. Jadi, telah bergeser dari peruntukannya semula.
Bagi Anda yang hendak melakukan prosedur bedah plastik sebaiknya ketahui dahulu prosedur bedah plastik yang sering dikerjakan dokter spesialis berikut ini:
1. Prosedur Cangkok Kulit
Prosedur ini juga sering disebut sebagai rekonstruksi jaringan kulit, karena dilakukan sebagai cara memperbaiki bagian tubuh yang mengalami kerusakan atau cacat. Misalnya, luka bakar yang merusak jaringan pada bagian lengan.
Cara yang dilakukan adalah dengan mengambil bagian kulit yang sehat untuk dipindahkan ke bagian yang terkena luka bakar tersebut. Biasanya bagian tubuh yang diambil pada bagian tertutup, misalnya jaringan pada bagian paha atau pantat.
2. Prosedur Microsurgery
Prosedur ini membutuhkan keahlian khusus karena berhubungan dengan syaraf dan harus dilakukan dengan bantuan mikroskop. Metode ini hanya dilakukan untuk memperbaiki saraf pada bagian organ yang mengalami kerusakan.
Risiko prosedur ini cukup tinggi sehingga hanya bisa dilakukan oleh dokter dengan kompetensi yang tepat serta harus didukung dengan peralatan dan perlengkapan lengkap saat tindakan dilakukan.
3. Prosedur Tissue Expansion
Prosedur ini dilakukan untuk membantu kulit membuat jaringan baru. Caranya dengan merenggangkan jaringan kulit agar dapat membantu pertumbuhan jaringan kulit baru. Prosedur peregangan jaringan ini dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru yang lebih cepat sehingga mampu memperbaiki jaringan yang rusak.
Prosedur ini membutuhkan waktu untuk pemulihan dan menunggu pertumbuhan jaringan baru. Pasien yang melakukan prosedur tissue expansion harus selalu dipantau perkembangannya terutama setelah prosedur dilakukan.
4. Prosedur Flap Surgery
Prosedur ini mirip dengan pencangkokan kulit. Hanya saja bukan hanya jaringan sehat yang diambil dan dipindahkan, tapi disertai dengan pembuluh darahnya juga. Prosedur ini jauh lebih rumit dari cangkok kulit dan memerlukan kehati-hatian sebab memiliki risiko lebih tinggi.
Jadi, dalam dunia bedah plastik sendiri terbagi antara dokter bedah plastik untuk rekonstruksi kulit yang rusak atau cacat dan dokter bedah plastik untuk estetika. Jika dokter bedah plastik rekonstruksi fokus untuk memperbaiki jaringan yang rusak, makan dokter bedah plastik estetika lebih cenderung memperhatikan bagaimana cara memperindah penampilan pasiennya.
Tindakan medis berupa bedah plastik jika tidak benar-benar diperlukan sebaiknya tidak dilakukan. Namun, jika Anda benar-benar ingin melakukannya pertimbangkan dengan baik faktor risikonya. Ingin tahu lebih banyak mengenai dunia bedah plastik? Website SehatQ.com menyediakan berbagai artikel kesehatan berkaitan dengan persiapan, prosedur, maupun pasca dilakukannya prosedur bedah yang mungkin bermanfaat untuk Anda.
Sumber: